Surakarta, 10 Oktober 2023 – Untuk meningkatkan keterampilan dan partisipasi sosial yang bermakna dari pemuda Indonesia sebagai warga digital, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) bersama Meta Indonesia, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan dukungan dari komunitas Do Something Indonesia (DSI) meluncurkan Asah Digital dengan tema “Building Proactive Youth in a Digital Society”. Program Asah Digital merupakan keberlanjutan dari inisiatif Asah Digital yang sudah digagas sejak tahun 2020 oleh YCAB Foundation, Meta, dan DSI untuk meningkatkan kecerdasan dan partisipasi digital pemuda Indonesia agar mampu memberikan dampak positif yang nyata melalui instrumen teknologi digital.
Asah Digital secara khusus mengangkat partisipasi pemuda untuk menggerakkan pemuda agar lebih aktif dan terlibat dalam membentuk masa depan demokrasi Indonesia. Keterampilan pemuda dalam partisipasi dan interaksi digital ruang publik sangat penting mengingat tingginya penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia yang dilansir oleh We Are Social melaporkan bahwa terdapat 191 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia, meningkat sebanyak 12,35% dibandingkan tahun sebelumnya (We Are Social, 2022).
Mengingat jumlah populasi pemuda sebesar 40% dari total penduduk Indonesia, partisipasi pemuda dalam menyuarakan aspirasi dan gagasannya secara bertanggung jawab melalui konektivitas digital menjadi penting untuk memperkuat perubahan sosial yang positif di Indonesia.
Rangkaian Asah Digital dilaksanakan mulai dari 10 Oktober sampai 2 November 2023, di tiga kota: Solo, Banda Aceh, dan Manado bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat. Beragam aktivitas seperti gelar wicara dan diskusi kelompok bersama Do Something Indonesia yang mengangkat lima topik utama: Hak dan Kewajiban Warga Digital, Gender dalam Politik, Partisipasi Politik Kelompok Rentan, Kebebasan Berpendapat dan Etika Digital serta Citra Politik dan Teknologi.
Selepas rangkaian kegiatan ini, Asah Digital akan mengundang para pemuda terlibat dalam “Youth Digital Activism”, untuk mendorong pemuda dalam mengadvokasi ide dan gagasan mereka. Aktivitas ini diharapkan dapat memaksimalkan instrumen digital sebagai sarana partisipasi bermakna bagi kelompok muda, dengan mendorong mereka untuk lebih aktif dan terlibat dalam membentuk masa depan demokrasi Indonesia dalam proses politik. Aktivitas ini akan didampingi oleh YCAB Foundation, Meta Indonesia, Perludem dan Do Something Indonesia untuk mendampingi pemuda dalam memulai langkah partisipasi melalui media digital.
Program Asah Digital pertama dimulai hari ini di kota Solo dengan tema “Membentuk Pemuda Proaktif dalam Masyarakat Digital”. Kegiatan ini menghadirkan Bapak Dr. Argyo Dermatoto M.Si selaku Kaprodi S1 Sosiologi Fisip Universitas Sebelas Maret, Poppy Kusuma Nataliza, S.H, Anggota Bawaslu Surakarta, Dessy Sukendar, Manajer Program Kebijakan Publik Meta di Indonesia, Nurul Amalia dari PERLUDEM, Rezza Dian Akbar S.Ip, MSc, Dosen FISIP UNS dan Amanda Kalangit Head of Program Management Division YCAB Foundation.
Bapak Dr. Argyo Dermatoto M.Si selaku Kaprodi S1 Sosiologi Fisip Universitas Sebelas Maret menyampaikan “Mahasiswa selaku civitas akademika memang harus cerdas dan bijak dalam mengakses, memilah dan memilih berbagai data dan informasi yang dibutuhkan termasuk literasi terkait Pemilu 2024 yang akan berlangsung tahun depan. Menurut saya kegiatan Program Asah Digital 3.0 yang diinisiasi YCAB, Do Something Indonesia, META bekerjasama dengan Program Studi Sosiologi FISIP UNS ini menjadi salah satu ruang belajar mahasiswa UNS agar melek dan bijak dalam berkomunikasi politik menjelang Pemilu 2024.”
Sebagai bagian dari penggagas inisiatif Asah Digital, Veronica Colondam Founder & CEO YCAB Foundation menyampaikan harapannya agar Asah Digital dapat memperkuat peran pemuda dalam memaksimalkan kanal media digital sebagai bentuk partisipasi aktif warga negara untuk perubahan positif di Indonesia.
Rangkaian inisiatif Asah Digital akan dilanjutkan dengan produksi serta penyebaran konten-konten kreatif di media sosial sebagai wujud nyata aktivisme digital dan dilakukan oleh 500 anggota komunitas pemuda dari Solo, Banda Aceh, maupun Manado. Setelah rangkaian kegiatan ini, peserta diharapkan untuk mengelola penyebaran konten ini sehingga dapat menjangkau dan melakukan advokasi terhadap isu-isu krusial terkait demokrasi dan pemilu.
“Kami berharap program Asah Digital ini dapat terus membangun kebiasaan positif generasi muda agar lebih bijak dan aman dalam berinternet. Dengan mereka tahu cara berinteraksi yang baik di era digital ini, mereka sudah turut membantu menciptakan lingkungan internet yang lebih nyaman untuk banyak orang,” ujar Dessy Sukendar, Manajer Program Kebijakan Publik Meta di Indonesia. “Peran strategis generasi muda, digabung dengan kebiasaan positif dalam berinternet, dapat membantu terciptanya praktik kewarganegaraan digital yang bertanggungjawab,” tutupnya.