
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan adopsi internet di Indonesia meningkat tajam. Menurut APJII dan We Are Social pada tahun 2021 melaporkan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 200 juta penduduk. Sayangnya peningkatan ini belum setara dengan literasi digital yang memadai, terutama terkait menjaga privasi dan keamanan berinternet. Menurut riset dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) bekerja sama dengan Katadata Insight Center di tahun 2021, sebanyak 94% masyarakat Indonesia tidak peduli keamanan data pribadinya, dan belum sepenuhnya selektif dalam mengatur akses aplikasi yang memungkinkan pencurian data. Turut berkontribusi dalam memecahkan persoalan ini, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) bersama Meta didukung Kominfo dan Do Something Indonesia (DSI) meluncurkan program Asah Digital 2.0.
Untuk menandai mulainya program Asah Digital 2.0, YCAB Foundation mengadakan webinar peluncuran, “Tingkatkan Literasi Digital untuk Semua” pada hari Rabu 25 Mei 2022. Webinar ini menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate, Kepala Kebijakan Publik Meta di Indonesia Landry Subianto, dan CEO & Founder YCAB Foundation Veronica Colondam, Manajer Program Kebijakan Meta di Indonesia Dessy Sukendar, Figur Publik dan Content Creator Andovi Da Lopez, Duta Guru Asah Digital Eko Nurcahyaningsih,dan Special Agent DSI Rezky Fauzan. Melalui webinar ini, YCAB Foundation, Meta dan Kominfo menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran publik untuk menjaga privasi dan keamanan di internet.
Program Asah Digital 2.0 sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia, dimana Kominfo mendorong pembahasan tiga isu prioritas, salah satunya adalah Kecakapan dan Literasi Digital (Digital Skills and Digital Literacy). “Kecakapan digital adalah kunci pemanfaatan ruang digital yang produktif. Kemudian, rata-rata setiap pengguna mengakses internet selama 8 jam 36 menit dalam sehari. Ini artinya 37,5% dari 24 jam sehari digunakan untuk berinternet,” ujar Bonifasius Wahyu Pudjianto Direktur Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika, yang dalam kesempatan ini mewakili Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
“Oleh karena itu, pergunakan fasilitas pendidikan literasi digital oleh Meta dan YCAB Foundation seperti Asah Digital ini, untuk terus mempersiapkan diri, menjadi bangsa yang siap dan memimpin di era disrupsi teknologi ini,” pungkasnya.
Kolaborasi YCAB Foundation dan Meta untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia, sudah berjalan sejak tahun 2016 melalui program Think Before You Share dan Asah Digital di tahun 2020. Program yang memberikan pelatihan untuk membekali guru, orang tua, dan remaja dengan keterampilan keamanan data, berpikir kritis, empati, dan bagaimana memanfaatkan internet secara bijak saat bermedia sosial. 5 tahun berjalan, Think Before You Share dan Asah Digital berhasil menjangkau lebih dari 56 ribu penerima manfaat pada 15 provinsi di Indonesia dan melalui kampanye daring bersama DSI, lebih dari 180 juta masyarakat dijangkau secara digital, serta terdapat lebih dari 6 ribu unggahan media sosial dilakukan untuk merespon kampanye yang dilakukan.
Sejalan dengan semangat program pendahulunya, Asah Digital 2.0 mengadopsi teknologi digital berupa gamifikasi melalui teknologi Messenger, bernama Messenger Bot Amanda. Messenger Bot Amanda menjadi yang pertama di Asia Pasifik dalam memanfaatkan Messenger dan Chatbot sebagai sarana pelatihan sehingga bisa dengan mudah diakses oleh peserta kapan saja dan di mana saja dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
“Tahun 2022, kami kembali melanjutkan pelatihan Asah Digital 2.0. Tapi ada yang istimewa dari pelatihan tahun ini. Kami mengadopsi metode gamifikasi yang memanfaatkan fitur Messenger, yakni Messenger Bot Amanda. Kami berharap dengan adanya Messenger Bot Amanda, bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat Indonesia, khususnya para guru dan pelajar di sekolah.” Tutur Veronica Colondam, CEO & Founder YCAB Foundation.
Sejalan dengan harapan YCAB Foundation selaku partner Meta, Dessy Sukendar, Manajer Program Kebijakan Meta di Indonesia pada sesi webinar tersebut menambahkan, ”Messenger Bot Amanda berisi modul-modul pembelajaran Asah Digital yang disampaikan secara inovatif dan interaktif yang harapannya dapat digunakan oleh tidak hanya guru dan pelajar, namun masyarakat di seluruh penjuru Indonesia dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran mereka tentang literasi digital khususnya terkait misinformasi, privasi, dan keamanan digital. Hal ini sejalan dengan pilar literasi digital yang diusung oleh Kominfo diantaranya digital skill dan digital safety”.
Lebih jauh, YCAB Foundation dan Meta juga menggandeng komunitas Do Something Indonesia (DSI) pada program Asah Digital 2.0 yang berdampak pada lebih dari 100 juta pengguna media sosial di Indonesia.
Webinar Asah Digital dan peluncuran Messenger Bot Amanda diharapkan dapat menjadi katalisator untuk membangun masyarakat digital yang memiliki budaya positif, bijak, dan aman berinternet.